Pages

Tuesday, March 7, 2017

Cerita Dewasa Hot Seks saat kunci tertinggal

Cerita Dewasa Hot Seks saat kunci tertinggal -tertinggal-Namaku Hendriansyah, biasa dipanggil Hendri. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Pariwisata sambil bekerja di sebuah hotel bintang lima di Denpasar, Bali. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jember, Jawa 


www.3bola.com - "Ah, nggak kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver," ucapku bercanda.
"Terima kasih ya Hen," ucap Mbak Ninik sambil masuk rumah.
Aku agak kecewa, ternyata ia tidak menawariku tidur di rumahnya. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Ninik keluar dan menghampiriku.
"Tidur di luar tidak dingin. Kalau mau, tidur di rumahku saja Hen," kata Mbak Ninik.
"Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja, sudah biasa kok, "jawabku basa-basi.
"Nanti sakit lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo."
Akhirnya aku masuk juga, sebab itulah yang kuinginkan.

"Mbak, saya tidur di kursi saja."
Aku langsung merebahkan tubuhku di sofa yang terdapat di ruang tamu.
"Ini bantal dan selimutnya Hen."
Aku tersentak kaget melihat Mbak Ninik datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
"Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju," ujarku.
"Oh nggak pa-pa Hen, telanjang juga nggak pa-pa."
"Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa," ujarku menggoda.
"Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat ada di kamarku," kata Mbak Ninik sambil masuk kamar.

Aku tertegun juga saat menerima bantal dan selimutnya, sebab Mbak Ninik hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Ninik. Apalagi ia tidak mengenakan apa-apa lagi di dalam pakaian tidur tipis itu. Aku juga teringat ucapannya kalau selimut yang lebih hangat ada di kamarnya. Langsung aku menghampiri kamar Mbak Ninik. Ternyata pintunya tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Ninik tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.

"Kurang hangat selimutnya Hen," kata Mbak Ninik.
"Iya Mbak, mana selimut yang hangat," jawabku memberanikan diri.
"Ini di sini," kata Mbak Ninik sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung dan heran. Namun aku mengerti Mbak Ninik ingin aku tidur bersamanya. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. Hal itu membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Ninik yang tertutup kain tipis itu.

"Sudah jangan bengong, ayo sini naik," kata Mbak Ninik.
"Eit, katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek, buka dong kan asyik," kata Mbak Ninik saat aku hendak naik ranjangnya.
Kali ini aku benar-benar kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek berikut cekana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
"Ouww, punyamu sudah berdiri Hen, kedinginan ya, ingin yang hangat," katanya.
"Mbak nggak adil dong kalau hanya aku yang bugil, Mbak juga dong," kataku.
"OK Hen, kamu mau membukakan pakaianku."
Kembali aku kaget dibuatnya, aku benar-benar tidak mengira Mbak Ninik mengatakan hal itu. Ia berdiri di hadapanku yang sudah bugil dengan penis berdiri. Aku memang baru kali ini tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Ninik penisku sudah berdiri.

"Ayo bukalah bajuku," kata Mbak Ninik.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita bugil di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.

Setelah Mbak Ninik benar-benar bugil, tanganku segera melakukan pekerjaannya. Aku langsung meremas-remas buah dada Mbak Ninik yang putih dan mulus. Tidak cuma itu, aku juga mengulumnya. Puting susunya kuhisap dalam-dalam. Mbak Ninik rupanya keasyikan dengan hisapanku. Semua itu masih dilakukan dengan posisi berdiri.

"Oh, Hen nikmat sekali rasanya.."
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Ninik. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Ninik. Pantat yang padat dan sintal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Ninik yang merah.

"Hen, kamu ahli juga melakukannya, sudah sering ya," katanya.
"Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue," jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Ninik. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbak Ninik. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya. Tanganku juga masih meremas-remas pantat Mbak Ninik. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Ninik.

"Naik ranjang yuk," ucap Mbak Ninik.
Aku langsung menggendongnya dan merebahkan di ranjang. Mbak Ninik tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vagina Mbak Ninik. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Ninik rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Ninik menggeliat keasyikan hingga pahanya sedikit menutup. Aku terjepit diantara paha mulus itu terasa hangat dan nikmat.


"Masih belum puas menjilatinya Hen."
"Iya Mbak, punyamu sungguh asyik dinikmati."
"Ganti yang lebih nikmat dong."
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Ninik yang agak menutup. Kuraba sebentar bulu yang menutupi vaginanya. Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Ninik.

"Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah.."
"Terus Hen, masukkan sampai habis.. ah.. ah.."
Aku terus memasukkan penisku hingga habis. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Ninik. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
"Mbak Ninik.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah.."
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat. Itu membuat Mbak Ninik semakin menggeliat keasyikan.
"Oh.. ah.. nikmaatt.. Hen.. terus.. ah.. ah.. ah.."

Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Ninik memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Ninik memegang kendali permainan. Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Ninik. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.

"Oh.. Mbak Ninik.. nikmaaatt sekali.. hangat dan oh.."
Sambil merasakan kenikmatan itu, sesekali aku meremas-remas buah dada Mbak Ninik. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Ninik.
"Oh Hen punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah.."
"Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…"
Mbak Ninik rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Ninik mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Ninik disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.

"Mbak Ninik.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt.."
"Eh.. ahh.. ooohh.. Hen.. asyiiikkk.. ahh.. ennakk.. nikmaaatt.."
Setelah dengan gerakan turun naik, Mbak Ninik melepas penisku. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Ninik kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.

"Hen, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih," kata Mbak Ninik.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
"Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan," jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas vagina Mbak Ninik. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.

"Oh.. Aah.. Hen.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Hen.. terus.. lebih keras Hen…"
"Mbak Ninik.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii.."
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Ninik membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Ninik bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur.Mbak Ninik berkelonjotan, ia memejamkan mata menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.

"Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi.."
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Ninik yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Ninik.
"Oh, Mbak Ninik.. Mbaak.. nikmat sekali deh.. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat.."
"Kamu juga Hen, penismu hebat.. hangat dan nikmat.."

Kami berpelukan di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.




"Kamu nggak sekolah Hen," tanya Mbak Ninik.
"Sudah terlambat, Mbak Ninik tidak bekerja."
"Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang.."
Kemudian Mbak Ninik pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Ninik tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Baron dan mengambil kunci rumahku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita.

Cerita Dewasa Hot Seks saat kunci tertinggal

Posted by


0 comments:

Post a Comment